RSS

Monthly Archives: March 2015

DI MANA AKAN BERAKHIR?

Renungan Harian Malam, 29 Maret 2015

Bacaan: 1 Petrus 2:18-25
NATS: Ketika [Yesus] menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil (1 Petrus 2:23)

Angelo, empat tahun, bangun dan mendapati anak anjing pemburunya yang baru telah mengunyah gitar plastiknya. Bocah ini sangat sedih. Ibunya pun gusar sehingga menghardik suaminya, Tony, saat akan ke kantor.

Masih merasa gusar dengan perlakuan istrinya yang tidak menyenangkan tadi, Tony pun memberi perintah-perintah yang dingin dan tidak masuk akal kepada sekretarisnya. Suasana hati sang sekretaris menjadi tidak enak, dan saat istirahat minum kopi ia mendamprat rekannya sesama sekretaris. Di akhir jam kantor, sekretaris yang kedua menghadap atasannya dan siap mengundurkan diri.

Satu setengah jam kemudian, setelah berjuang di tengah kepadatan lalu lintas, sang atasan masuk rumah. Lalu ia menumpahkan kemarahan kepada si kecil Nelson yang meninggalkan sepedanya di pelataran garasi. Nelson masuk ke kamarnya, membanting pintu, dan menendang anjing Scottish terriernya.

Di mana akhir semuanya ini? Tiap orang berpikir bahwa ia mempunyai alasan untuk marah. Padahal, dalam situasi khayalan ini yang dibutuhkan adalah seseorang yang menyerap perlakuan tidak adil itu dan tidak meneruskannya kepada orang lain.

Di sinilah orang kristiani memiliki kesempatan yang unik. Dengan mengetahui kehendak Bapa, memerhatikan teladan Sang Putra, dan bersandar pada pertolongan Roh Kudus, kita dapat menanggung perlakuan buruk serta menunjukkan sikap lebih baik kepada orang lain. Dalam reaksi berantai karena frustrasi dan marah seperti di atas, kita dapat menjadi orang terakhir dan tidak meneruskannya –Mart De Haan

TATKALA HATI ANDA DILUKAI, JANGAN MENURUTI EMOSI
LAKUKAN TINDAKAN YANG ROHANI

 
Leave a comment

Posted by on March 29, 2015 in Renungan

 

Tags: , ,

DI BALIK SALIB

Renungan Pagi, 29 Maret 2015

Bacaan: 1 Korintus 1:18-25
NATS: Pemberitaan itu adalah kekuatan Allah (1 Korintus 1:18)

Pada pertengahan abad 20, di India Tengah pernah terjadi ketegangan antara orang-orang non-kristiani dan orang-orang kristiani. Seorang pemuda disuruh memanjat gedung 3 tingkat dan mencabut salib yang ada di atas atapnya. Namun demikian, ia tidak berhasil. Bahkan, ia terjatuh dari atap ke jalan di bawahnya dan terluka parah. Ketika dibawa ke rumah sakit, ia ditempatkan di sebuah kasur lipat, dan bersebelahan dengan seorang pasien yang adalah orang kristiani.

Ketika seorang percaya memberitahu orang yang terluka itu bahwa salib melambangkan apa yang diperbuat Yesus untuknya di kayu salib, hatinya tersentuh. Ia berteriak, “Tuhan Yesus! Ampuni aku! Aku tidak bermaksud melakukannya. Mereka memaksaku.”

Apa pun yang dilakukan orang-orang untuk menghilangkan lambang-lambang kekristenan, kita tahu bahwa mereka takkan mampu menghentikan pesannya. Paulus berkata, “. pemberitaan itu adalah kekuatan Allah” (1 Korintus 1:18). Yesus berkata bahwa gerbang neraka pun tidak akan menang melawan gereja (Matius 16:18).

Salib berdiri sebagai lambang kekristenan. Namun simbolisme itu tidaklah berarti bila seseorang tidak mengerti apa yang Kristus lakukan di kayu salib. Dia mati di sana untuk memberikan pengampunan (Kolose 2:13,14), bukan untuk menciptakan sebuah lambang suci.

Sudahkah Anda melihat di balik lambang salib itu dan percaya kepada Anak Allah yang mati di sana? Jika belum, lakukanlah sekarang! -JDB

JALAN MENUJU SURGA DIMULAI DI KAKI SALIB

 
Leave a comment

Posted by on March 28, 2015 in Renungan

 

Tags: , , ,

CARI DAN DAPATKAN

Renungan harian malam, 16 Maret 2015

Bacaan: Amsal 2:1-6
NATS: Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan … mendapat pengenalan akan Allah (Amsal 2:4,5)

Justin Martyr adalah pria abad ke-2 yang rindu mencari kebenaran. Ia membaca buku-buku penulis klasik Yunani, mempelajari dan menganalisa setiap filosofi dari segala sudut. Ia mencari pemahaman, terutama jawaban bagi kerinduannya akan kemurnian seks. Namun, usahanya sia-sia. Ia menulis, “Akhirnya, ketidaksetiaan akan muncul, dan cepat atau lambat akan mengkhianati cinta.”

Suatu hari, ia berjalan-jalan tanpa tujuan menyisir pantai, dan bertemu seorang pria tua yang ucapannya menyentuh hati. Belum pernah ada yang berkata seperti itu kepadanya. Pria itu memperkenalkan Allah kepadanya melalui Yesus Kristus. Dengan kesaksian sederhana itu, Justin mendapatkan pengetahuan yang selama ini dicarinya sepanjang hidup, yakni “pengenalan akan Allah” (Amsal 2:4,5).

Mungkin seperti Justin, Anda pun tengah mencari pemahaman ke mana-mana untuk mendapat jawaban yang Anda rindukan tentang kebenaran. Anda telah banyak membaca dan berpikir sungguh-sungguh tentang kehidupan, tetapi tidak menemukan jawaban yang memuaskan kebutuhan terdalam jiwa Anda. Jika demikian, bacalah Injil, empat kitab pertama Perjanjian Baru. Saat membacanya, berserulah kepada Allah, supaya diberi pengertian. Dia akan mendengar Anda, dan Anda akan mendapatkan pengenalan akan Allah melalui Yesus Kristus (Yohanes 17:3).

Allah tidak memaksakan kebenaran kepada mereka yang tidak menginginkannya. Namun, Dia mendengar seruan mereka yang sungguh-sungguh memintanya. Yesus berkata, “Mintalah maka kamu akan menerima” (Yohanes 16:24) –David Roper

UNTUK MENDAPATKAN KEBENARAN
PANDANGLAH KRISTUS

 
Leave a comment

Posted by on March 27, 2015 in Renungan

 

Tags: , , ,

PEMBERIAN TERBESAR

Renungan Harian Pagi, 27 Maret 2015

Bacaan: Yohanes 3:1-18
NATS: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Yohanes 3:16)

Ted Turner, seorang perintis dunia siaran yang sukses, mengajukan pertanyaan yang menantang kepada sahabatnya Vartan Gregorian, Direktur Carnegie Corporation: “Kau adalah pengumpul dana yang hebat. Berapa pemberian terbesar yang pernah kaudapat?” Gregorian pun menyebutkan sumbangan pendidikan sebesar 500 juta dollar yang diberikan oleh Walter Annenberg. Turner menyambung: “Bagaimana kalau satu miliar? Aku akan memberimu satu miliar malam ini.” Dan ia benar-benar memberikannya, di samping menjanjikan 100 juta dolar per tahun untuk membiayai program-program PBB selama 10 tahun mendatang.

Kedermawanan Turner yang mengesankan mendapat perhatian dan pujian dari seluruh dunia. Agaknya ia memecahkan rekor pemberian terbesar di seluruh dunia. Namun benarkah demikian? Bagaimana dengan catatan Alkitab mengenai Allah yang memberikan “Anak-Nya yang tunggal” kepada dunia? (Yohanes 3:16).

Satu miliar dolar memang merupakan angka yang sangat besar, yang bahkan sukar kita bayangkan. Namun jumlah itu tak ada artinya bila kita mengingat palungan Betlehem dan salib Kalvari. Nilai pemberian Allah bagi manusia sungguh tak terkatakan. Dalam kekaguman yang dalam, Paulus berterima kasih kepada Allah atas “karunia-Nya yang tak terkatakan itu!” (2 Korintus 9:15).

Apakah pemberian paling berharga yang pernah ada? Anak tunggal Allah telah diberikan kepada dunia yang berdosa. Melalui iman di dalam Dia kita bisa mendapatkan pengampunan dosa yang sempurna dan hidup yang tak berakhir (ayat 16). Sudahkah Anda menerima pemberian Allah itu? -VCG

KRISTUS ADALAH PEMBERIAN TERBESAR
YANG PERNAH DIKENAL MANUSIA

 
Leave a comment

Posted by on March 27, 2015 in Renungan

 

Tags: , , , ,

SATU, BUKAN TIGA ALLAH

Renungan harian siang, 23 Maret 2015

Bacaan: Yohanes 10:22-33
NATS: Aku dan Bapa adalah satu (Yohanes 10:30)

Alkisah, suatu hari Agustinus (354-430), seorang pemimpin gereja mula-mula, berjalan-jalan di tepi laut sambil memikirkan misteri Trinitas. Di sana ia melihat seorang anak kecil sedang bermain kerang laut. Anak itu menggali lubang di pasir, berjalan ke arah laut, mengisi kerangnya dengan air, lalu menumpahkan air laut itu ke dalam lubang galiannya.

Agustinus lalu bertanya, “Kamu sedang apa?” Anak lelaki itu menjawab, “Saya mau menuangkan laut ke dalam lubang ini.” Lalu Agustinus berpikir, Sama seperti anak tersebut, itulah yang sedang saya coba lakukan. Misteri Trinitas bagaikan lautan yang tak terbatas. Dan saya tengah berdiri di tepi lautan itu, berusaha memasukkan semua misteri yang tak terbatas tersebut ke dalam pikiran saya yang terbatas.

Konsep Trinitas tidak akan muat jika dimasukkan dalam kerangka logika umum. Juga tidak dapat sepenuhnya dianalisa oleh akal kita. Namun tak ada ada alasan untuk menganggap Trinitas sekadar penemuan para ahli teologi. Pernyataan bahwa Allah Yang Esa menyatakan diri sebagai Bapa, Anak, dan Roh Kudus semata-mata adalah usaha untuk menjelaskan ajaran Kitab Suci (Yohanes 10:29,30; Kisah Para Rasul 5:3,4).

Mempercayakan hidup kita kepada Trinitas Allah berarti mulai memandang kebesaran-Nya sebagai Pencipta, Penebus, dan Penolong kita dengan kacamata iman. Bukankah masuk akal jika Allah tunggal yang kita sembah, tempat kita menyerahkan hidup kita, pastilah jauh lebih besar daripada pengertian kita yang terbatas? –Dennis De Haan

GAGASAN TENTANG TRINITAS ALLAH MEMBUAT RAGU-RAGU
TETAPI PENGENALAN AKAN DIA MEMUASKAN HATI

 
Leave a comment

Posted by on March 23, 2015 in Renungan

 

Tags: , , ,

DURI ATAU MAWAR?

Renungan Harian Malam, 21 Maret 2015

Bacaan: Bilangan 14:1-11
NATS: Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan Tuhan tentang nasib buruk mereka (Bilangan 11:1)

Dua orang anak laki-laki sedang memakan buah anggur. Salah seorang dari mereka berkata, “Anggurnya manis, ya?” “Memang,” sahut anak satunya, “tapi bijinya banyak sekali.” Sembari berjalan menyusuri kebun, anak yang pertama berseru, “Lihat, mawar-mawar merah yang besar dan indah itu!” Anak yang satunya berkomentar, “Mawar itu penuh duri!” Saat itu hari terasa panas sehingga mereka mampir ke sebuah kedai untuk membeli minuman soda. Setelah meneguk minumannya beberapa kali, anak yang kedua mengeluh, “Botolku sudah setengah kosong.” Dengan cepat anak yang pertama menyahut, “Botolku masih setengah penuh!”

Banyak orang seperti anak yang berpikiran negatif dalam cerita di atas. Mereka senantiasa memandang kehidupan ini melalui kaca yang gelap. Seperti halnya orang-orang Israel dalam Kitab Suci yang kita baca hari ini, mereka mengeluh dan bersungut-sungut ketika seharusnya mereka memuji Tuhan atas pemeliharaan-Nya yang murah hati. Namun syukur kepada Allah, tidak semuanya demikian. Ada orang-orang yang memerhatikan sisi-sisi positif dan mereka tampak ceria, gembira, dan penuh syukur. Mereka bersikap realistis terhadap sisi suram kehidupan, tetapi tidak cemberut dan rewel.

Anda dapat mengatasi pikiran yang negatif. Siapa pun Anda dan bagaimanapun keadaan Anda, ada banyak hal yang senantiasa dapat Anda syukuri. Renungkanlah kasih Allah bagi Anda. Pujilah Dia atas pemeliharaan-Nya. Kemudian, daripada mengeluh tentang “duri”, lebih baik bersyukurlah atas “mawar” yang indah –Richard De Haan

DARIPADA MENGGERUTU KARENA TAK MENDAPAT YANG DIINGINKAN
BERSYUKURLAH KARENA TAK MENDAPAT YANG LAYAK ANDA TERIMA

 
Leave a comment

Posted by on March 21, 2015 in Renungan

 

Tags: , , ,

BAIK TAPI SALAH

Renungan harian pagi, 16 Maret 2015

Bacaan: Roma 3:10-26
NATS: Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya (Yakobus 2:10)

Apakah Rasul Paulus benar saat menyatakan bahwa “tidak ada yang benar” dan “semua orang telah berbuat dosa”? (Roma 3:10,23) Ataukah tuduhan yang bersifat menghakimi itu terlalu luas?

Banyak orang mungkin akan menyanggah. Mereka tidak merasa memberontak terhadap hukum masyarakat atau hukum Allah. Mereka menganggap diri mereka orang baik-baik. Jadi mengapa mereka sampai dihakimi sebagai orang yang patut dihukum oleh Allah?

Yakobus berkata, “. barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya” (2:10). Di mata Allah, hanya karena satu pelanggaran saja kita sudah berada dalam kelompok orang yang melanggar hukum-Nya dan patut mendapat hukuman dari-Nya.

Adakah di antara kita yang dapat menyatakan bahwa kita tidak pernah melanggar satu pun hukum Allah? Bagaimana dengan perintah yang melarang kita untuk iri hati? (Keluaran 20:17). Pada kenyataannya kita semua pada suatu saat juga pernah bersalah karena mengingini milik orang lain. Paulus sendiri mengaku pernah mengalami dosa ini dan patut mendapatkan penghakiman Allah (Roma 7:7-10).

Kita mungkin relatif baik, tetapi di hadapan Allah yang maha kudus kita tentu masih jauh dari standar-Nya. Kita semua memerlukan anugerah pengampunan dosa yang hanya dapat diberikan oleh Yesus Kristus.

Sudahkah Anda mengakui dosa Anda dengan rendah hati dan menerima anugerah pengampunan yang Yesus tawarkan? -VCG

KRISTUS MATI UNTUK ORANG BERDOSA-
YANG BAIK ATAUPUN JAHAT

 
Leave a comment

Posted by on March 15, 2015 in Renungan

 

Tags: , ,

AIR KEHIDUPAN

Renungan Harian Siang, 15 Maret 2015

Bacaan: Yohanes 4:5-26
NATS: Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan (Yesaya 12:3)

Seorang pemandu wisata di Israel sedang bersiap memimpin tur ke padang gurun. Permintaannya kepada kelompok itu sangat sederhana dan jelas, “Jika Anda tidak memenuhi kedua syarat ini, saya tidak mengizinkan Anda bergabung dalam tur. Anda harus membawa topi lebar dan sebotol penuh air. Semua itu akan melindungi Anda dari sengatan matahari dan kehausan yang disebabkan oleh angin dan kekeringan.”

Air sangat diperlukan untuk bertahan hidup. Suatu hari, seorang wanita mendatangi sumur di daerah Samaria (Yohanes 4:7). Ia datang di siang hari, ketika hanya sedikit orang yang pergi ke sana. Namun, ia terkejut ketika seorang laki-laki muda Yahudi meminta air kepadanya. Dengan melontarkan permintaan itu, Yesus meruntuhkan penghalang besar wanita tersebut. Wanita itu sudah berkali-kali menikah, lagi pula ia bukan orang Yahudi.

Yesus menawarkan air yang jauh lebih baik daripada air sumur itu. Dia memiliki “air hidup”, yang hanya dapat diberikan oleh Dia (ayat 10,13,14). Saya yakin perempuan itu mengambil air tersebut dan dibersihkan secara rohani oleh Yesus, karena ia menceritakan kepada setiap orang apa yang telah dialaminya, “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?” (ayat 29).

Apakah Anda sedang berada di “sumur”? Apakah jiwa Anda haus akan Allah? Apakah Anda membutuhkan pembersihan dan kesegaran yang Dia tawarkan? Dia sedang menunggu di sana untuk memuaskan Anda dengan “air hidup” keselamatan dan kehidupan kekal –Dave Egner

YESUS ADALAH SATU-SATUNYA MATA AIR
YANG DAPAT MEMUASKAN JIWA YANG DAHAGA

 
Leave a comment

Posted by on March 15, 2015 in Renungan

 

Tags: , , , ,

HUJAN BERKAT

Renungan harian pagi, 14 Maret 2015

Bacaan: Mazmur 85
NATS: Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? (Mazmur 85:7)

Ketika hujan, kebanyakan orang masuk ke rumah supaya tidak basah. Namun saya teringat bagaimana pada suatu hari di musim panas di Texas, orang-orang berlarian keluar dari kantor-kantor dan rumah-rumah mereka untuk berdiri di tengah guyuran hujan lebat. Sebagian orang berteriak, menari-nari. Setiap orang bergembira. Setelah berbulan-bulan didera oleh hawa panas dan kekeringan yang melumpuhkan, sukacita dari hujan yang memberi kehidupan itu membuat berbasah-basah jadi menyenangkan.

Sebagaimana kekeringan jasmani dapat mengajar kita bahwa tak ada yang dapat menggantikan hujan, kekeringan rohani yang membakar jiwa membawa kita pada kebenaran bahwa kita tak dapat hidup tanpa Roh Allah yang memperbarui. Penulis lagu pujian Daniel W. Whittle mengungkapkan kerinduannya akan kebangunan rohani dalam kata-kata berikut: “Hujan berkat, hujan berkatlah yang kami perlu; belas kasihan menitik turun di sekitar kami, tetapi hujan lebatlah yang kami mohon.”

Selama masa-masa kekeringan rohani, ketika kita merindukan kehadiran dan kuasa Allah, kita menggemakan doa pemazmur: “Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!” (Mazmur 85:7,8).

Penyegaran rohani yang kita dambakan hanya datang dari atas. Hanya Kristus sendiri yang dapat memuaskan dahaga rohani kita dengan “air kehidupan” yang dijanjikan-Nya bagi semua orang yang datang kepada-Nya (Yohanes 4:14) -DCM

HANYA KRISTUS AIR KEHIDUPAN
YANG DAPAT MEMUASKAN DAHAGA ROHANI KITA

 
Leave a comment

Posted by on March 13, 2015 in Renungan

 

Tags: , , , ,

HANYA SATU PILIHAN

Renungan Harian Malam, 12 Maret 2015

Bacaan: Habakuk 1:1-2:4
NATS: Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya (Habakuk 2:4)

Jika Anda meminta beberapa orang untuk menggambar sebuah garis lekak-lekuk di atas selembar kertas, mereka tidak mungkin membuat dua garis yang persis sama. Dari sini kita dapat menarik sebuah pelajaran: Ada begitu banyak cara untuk hidup tidak lurus, namun hanya ada satu cara untuk hidup lurus.

Tuhan mengatakan kepada kita bahwa orang yang benar hanya memiliki satu pilihan, yaitu untuk “hidup oleh percayanya” (Habakuk 2:4). Dalam pasal sebelum pernyataan dari Tuhan ini, Nabi Habakuk mengeluh tentang kekerasan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya. Ia merasa seolah-olah orang fasik menelan orang yang benar (Habakuk 1:13).

Allah menjawab keluhan Habakuk dengan mengatakan bahwa Dia berharap supaya umat-Nya bersikap “benar” dan hidup dengan iman. Dia tidak ingin mereka menjadi seperti orang yang “membusungkan dada” dan “tidak lurus hatinya” (2:4). Orang yang sombong dan terlalu percaya diri akan mencari-cari alasan atas kesalahan yang ia perbuat dan atas ketidaksempurnaannya. Ia tidak ingin mengakui bahwa dirinya membutuhkan Allah. Jalan hidupnya tidak lurus.

Kejahatan tampaknya menang di dunia kita ini. Namun, Allah mendorong kita untuk hidup dengan iman, dan menyimpan di dalam hati jaminan yang diberikan-Nya kepada Habakuk, yaitu bahwa akan tiba hari pembalasan bagi orang-orang jahat.

Satu-satunya cara untuk menyenangkan Allah sekarang ini dan menyiapkan diri untuk menghadapi hari pembalasan itu adalah hidup dengan iman –Albert Lee

SATU-SATUNYA JALAN YANG BENAR
ADALAH JALAN YANG LURUS DAN SEMPIT

 
Leave a comment

Posted by on March 12, 2015 in Renungan

 

Tags: , ,